Hudoq is a kind of
thanksgiving festival of many of
Dayak’s sub-ethnic groups of
east Kalimantan province.
According to traditional belief of
Bahau,
Busang,
Modang,
Ao’heng and
Penihing people, hudoqs are 13 pests that destroy crop like
rats,
lions,
crows, etc. In the festival the Hudoqs are symbolized by dancers who wear masks that represent pests and jackets made of
areca palm or
banana tree bark. The dance is finished when two human hudoqs come out and chase the pest hudoqs. The dance duration is 1–5 hours.
It arranged from village to village after people
dibble the land to grow dry-field
paddy in September to October every year. They pray so that their field will grow abundantly.
Photo's on the blog are currently lectures Hudoq appearance performing arts Indonesia (Lampung University) costume worn of course is not in accordance with the original in Kalimantan timur.bicause there has been little change in accordance with the needs of the show.
(wikipedia)
Hudoq adalah sejenis
festival yang berupa tarian ungkapan syukur yang digelar oleh sub-etnis
Dayak di provinsi
Kalimantan Timur[1].
Menurut kepercayaan tradisional orang
Bahau,
Busang,
Modang,
Ao'heng dan
Penihing, Hudoq adalah 13 hama yang merusak tanaman seperti
tikus,
singa,
gagak,
dll. Dalam festival tersebut Hudoq dilambangkan oleh penari yang
mengenakan topeng yang mewakili hama dan rompi yang terbuat dari
pinang atau kulit kayu
pohon pisang. Tarian selesai ketika dua manusia Hudoq keluar dan mengejar Hudoq hama. Durasi tari adalah 1-5 jam.
Menurut tradisi, festival hudoq diadakan setiap selesai menugal
(menanam padi) di ladang September-Oktober setiap tahun. Maknanya,
memohon berkat Tuhan agar padi yang ditanam nanti menghasilkan bulir
yang berlipat-lipat hingga membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Secara turun-temurun, festival itu digelar berpindah-pindah dari desa ke desa lain setiap tahun.(wikipedia)
foto-foto di dalam blog adalah penampilan hudoq saat materi kuliah seni pertunjukan indonesia (universitas lampung) kostum yang dikenakan tentu saja sudah tidak sesuai dengan yang asli di kalimantan timur.karena sudah ada sedikit perubahan sesuai dengan kebutuhan pertunjukan.