Jumat, 14 Desember 2012
Hudoq thanksgiving festival of many of Dayak’s sub-ethnic groups of east Kalimantan province
Hudoq is a kind of thanksgiving festival of many of Dayak’s sub-ethnic groups of east Kalimantan province.
According to traditional belief of Bahau, Busang, Modang, Ao’heng and Penihing people, hudoqs are 13 pests that destroy crop like rats, lions, crows, etc. In the festival the Hudoqs are symbolized by dancers who wear masks that represent pests and jackets made of areca palm or banana tree bark. The dance is finished when two human hudoqs come out and chase the pest hudoqs. The dance duration is 1–5 hours.
It arranged from village to village after people dibble the land to grow dry-field paddy in September to October every year. They pray so that their field will grow abundantly.
Photo's on the blog are currently lectures Hudoq appearance performing arts Indonesia (Lampung University) costume worn of course is not in accordance with the original in Kalimantan timur.bicause there has been little change in accordance with the needs of the show.
(wikipedia)
Hudoq adalah sejenis festival yang berupa tarian ungkapan syukur yang digelar oleh sub-etnis Dayak di provinsi Kalimantan Timur[1].
Menurut kepercayaan tradisional orang Bahau, Busang, Modang, Ao'heng dan Penihing, Hudoq adalah 13 hama yang merusak tanaman seperti tikus, singa, gagak, dll. Dalam festival tersebut Hudoq dilambangkan oleh penari yang mengenakan topeng yang mewakili hama dan rompi yang terbuat dari pinang atau kulit kayu pohon pisang. Tarian selesai ketika dua manusia Hudoq keluar dan mengejar Hudoq hama. Durasi tari adalah 1-5 jam.
Menurut tradisi, festival hudoq diadakan setiap selesai menugal (menanam padi) di ladang September-Oktober setiap tahun. Maknanya, memohon berkat Tuhan agar padi yang ditanam nanti menghasilkan bulir yang berlipat-lipat hingga membawa kemakmuran bagi masyarakat.
Secara turun-temurun, festival itu digelar berpindah-pindah dari desa ke desa lain setiap tahun.(wikipedia)
foto-foto di dalam blog adalah penampilan hudoq saat materi kuliah seni pertunjukan indonesia (universitas lampung) kostum yang dikenakan tentu saja sudah tidak sesuai dengan yang asli di kalimantan timur.karena sudah ada sedikit perubahan sesuai dengan kebutuhan pertunjukan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar